Medan, LasserNews.wordpress.com
Sasaran para germo yang mencari mangsa ABG cewek-cewek baru gede saat ini ada di lima lokasi pinggiran kota Medan. Daerah seperti Medan Tembung, Kecamatan Percut Sei. Tuan dan Deli Serdang yang terletak disisi timur Kota Medan. Sementara lokasi lain ada di Medan Marelan, Medan Belawan dan Medan Helvetia yang disisi utara Medan.
Rentannya kawasan ini jadi sasaran para germo disebabkan karena lemahnya pengawasan dan karena faktor ekonomi. Mereka biasanya dibujuk teman-temnnya dan diperalat dengan imbalan sejumlah uang oleh temannya yang tidak paham untuk apa. Mereka dibujuk untuk membawa teman-teman sekolahnya untuk dibawa ketempat hiburan dan lalu dikenalkan dengan para lelaki hidung belang.
Awalnya mereka merasa seakan-akan berhadapan dengan pria-pria yang siap menjadi pelindung yang bersikap seperti malaikat yang memberikan mereka kesenangan tanpa pamrih dan juga membantu biaya sekolah. setelah itu barulah mereka merasa terjebak dan menjadi korban. Demikian ungkap Koordinator Pusat Layanan Informasi Pengaduan Anak (PUSPA) kepada Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) di Jalan Pasar I Setiabudi, Medan, (05/06).
Jumlah korban pelacuran yang menjadi dampingan PKPA saja sudah mencapai 20 anak. Ini seperti fenomena gunung es sebab jumlah yang tidak terdata jauh lebih banyak. Sementara orangtua mereka menganggap hal ini merupakan aib yang tidak boleh diberitahukan kepada orang lain.
Si korban harus memiliki pendamping agar tidak gamang menghadapi masa depannya dan mental mereka harus diberikan pelatihan khusus agar memiliki ketrampilan (lifeskill).
Di zaman sekarang ini sekolah seharusnya menjadi tempat diluar rumah bagi pelajar. Selebihnya mereka mesti didampingi orang tua dan dalam pengawasan keluarga. Namun karena ingin bebas dan pola hidup konsumtif yang dianut para pelajar celah empuk bagi para germo dalam mencari mangsanya. Dan para pelajar yang ada di daerah pinggiran kota Medan yang keadaan ekonomi orangtuanya di bawah rata-rata rentan dijadikan objek sehingga terjadi seks bebas dan juga rentan akan HIV/AIDS. (irvr)