Bulan: November 2012

Setyo Purwadio : “Manggadong” Menjadi Ikon Diversifikasi Pangan Nasional

Medan, LasserNews.wp.com

Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provsu mengadakan acara Forum & Expo Pangan Gebyar Kuliner, Selasa (27/11) di Tiara Convention Hotel Jalan Cut Mutiah Medan. Acara ini berlangsung hingga, Jum’at (30/11).

Kegiatan ini didukung oleh Badan Ketahanan Pangan (BKP) RI, Kementerian Perindustrian, Kemententerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan televisi nasional Trans7.

Acara tersebut dibuka oleh Gubsu Gatot Pudjo Nugroho yang diwakili oleh Arsyad Lubis, staf ahli Pemprovsu. Dalam kata sambutannya Gatot mengatakan bahwa krisis pangan terjadi karena ledakan pertambahan penduduk sehingga memaksa pemerintah melalui Kementerian Pertanian RI melakukan diversifikasi pangan. Dengan diversifikasi pangan atau penganekaragaman pangan kita dapat memberdayakan potensi eksisting dan budaya lokal menuju kemandirian dan kedaulatan pangan. Diharapkan nantinya jika cadangan produksi pangan cukup banyak kita bisa menjadi penyedia sumber pangan secara global.

Ahmad Suryana, Kepala Badan Ketahanan Pangan kementerian Pertanian RI yang mewakili Menteri Pertanian Suswono mengatakan bahwa dengan memanuver bahan pangan selain beras untuk dikonsumsi atau manggadong akan dapat mencukupi kebutuhan gizi dan menunjang terwujudnya kedaulatan pangan secara nasional. Penganekaragaman pangan juga dapat menghindarkan ancaman kemiskinan dan kerentanan pangan nasional.

Sementara itu Kepala Badan Ketahanan Pangan Provsu, Setyo Purwadio mengatakan kepada wartawan bahwa sebagai masyarakat Sumut harus bangga karena ‘manggadong’ atau konsumsi ubi jalar telah menjadi ikon diversifikasi pangan nasional pada September lalu.

Selanjutnya, Kamis (29/11) sore chef Ragil koki kondang dari Jakarta beserta asistennya dan juga beberapa koki dari kota Medan memproses pembuatan Manggadong Raksasa dan juga dihadiri oleh Ibu Ketua PKK Sumut dan Dharma Wanita Sumut.

Peta Indonesia yang terbuat dari bahan-bahan manggadong seperti ubi jalar, ubi kayu, kentang, juga ditaburi sambal teri Medan. Dan para pengunjung berebut makanan manggadong tersebut, Jum’at (30/11) dan juga disuguhi jus buah terong belanda. (SR)

Kepala Desa Emplasmen Kuala Namu Akui Memang Menerbitkan Surat Keterangan di Atas Lahan Eks PTPN 2 Kuala Namu Deli Serdang

Deli Serdang, LasserNews.wp.com

Oknum Kepala Desa Emplasmen Kuala Namu Kecamatan Beringin Deli Serdang Suwito mengakui baru menerbitkan sekitar 20 SK (Surat Keterangan) tanah lahan eks PTPN 2 Kuala Namu Deli Serdang, Jum’at (09/11). Hal tersebut diungkapkan Kades Emplasmen Kuala Namu kepada wartawan Media Nuansa saat mengkonfirmasikan kebenaran tentang diterbitkannya Surat Keterangan kepemilikan tanah eks PTPN 2 Kuala Namu.

Dari informasi yang didapat wartawan majalah Media Nuansa bahwa ratusan massa penggarap merasa resah karena banyak SK tanah belum diterbitkan lagi oleh oknum Kades Desa Emplasmen Kuala Namu padahal uang administrasi sebesar Rp. 600.000,-/SK telah diberikan kepada ketua pengurus kelompok penggarap yang berinisial B.

Camat Beringin, Batara Harahap yang juga sempat datang sejenak ke kantor Kepala Desa tersebut, Jum’at (09/11) tetap memberikan pernyataannya yang dengan tegas melarang Kades Emplasmen Kuala Namu tersebut agaR tidak lagi menandatangani SK tanah yang lainnya. Apalagi pihak perkebunan PTPN 2 masih memperpanjang HGUnya sehingga sampai kapan pun masyarakat petani penggarap tidak akan pernah bisa memiliki tanah itu.

Ketika ditanyakan kepada Kades Emplasmen Kuala Namu Kecamatan Beringin tersebut mengapa masih menandatangani dan mengeluarkan SK tanah eks PTPN 2 Kuala Namu tersebut. Padahal sesuai surat edaran Bupati Deli Serdang Drs Amri Tambunan beberapa waktu lalu bahwa seluruh jajaran pimpinan di pemerintahan Deli Serdang baik di kecamatan maupun di pedesaan tidak diperkenankan uantuk mengeluarkan sebuah bentuk surat keterangan di lahan tanah yang berstatus sengketa.

“Saya hanya ingin menolong massa penggarap dilahan eks PTPN 2 Kuala Namu tersebut supaya tidak gontok-gontokan dalam menggarap tanah di atas lahan eks PTPN 2 Kuala namu tersebut,” ungkapnya diruang kerjanya.

Massa penggarap merasa resah sebab lahan yang mereka garap saat ini yang luasnya sekitar 57 hektar kondisi kepemilikannya sudah tumpang tindih. Hal ini disebabkan selalu terjadi pergantian kepengurusan. Jika Kades mengerti bahwa tanah garapan tersebut tidak boleh dikeluarkan SKnya namun sang Kades seperti tidak peduli dengan larangan tersebut dan tetap menerbitkan SK tanah eks PTPN 2 Kuala Namu Deli serdang. Disinyalir bahwa Kades emplasmen Kuala Namu bekerja sama dengan B si ketua kelompok petani penggarap dalam menerbitkan SK tanh eks PTPN 2 Kuala Namu saat ini. Bahkan B juga menjual lahan yanah eks PTPN 2 kepada pengusah galian C sehingga kondisi lahan tanah eks PTPN 2 Kuala Namu saat ini seperti kubangan dan kolam. Ada indikasi bahwa B mendapatkan upeti dari si pengusaha galian C, demikian keterangan seorang warga penggarap disana.

Tahun 2002 yang lalu saat DPRD Deli Serdang dari fraksi TNI yang diketuai Kol. M. Naibaho yang menjadi mediator masyarakat saat itu dalam memperjuangkan petani penggarap. Saat itu lahan eks P{TPN 2 Kuala Namu adalah diperuntukkan untuk setapak tanah bukan lahan sawah ataupun ladang, demikian ungkap seseorang berinisial PS kepada wartawan Media Nuansa.

Namun sekarang semuanya sudah berubah fungsi menjadi tanah garapan dan bahkan tanah kaplingan yang masih dalam tahap perjuangan juga telah dimanfaatkan untuk kepentingan tersendiri dan bahkan telah diperjualbelikan oleh seseorang yang bernama Edison Sinaga pegawai Dinas Kebersihan Pemkab DS. Dan kelihaian B selaku Ketua Petani Penggarap lahan eks PTPN 2 sangatlah pintar bersandiwara dalam melakukan pembodohan kepada massa penggarap. (RamsesSrg)

Renovasi Kamar Mandi Tak Selesai Pegawai dan Tamu Kantor Gubsu Mengeluh

Medan, LasserNews.wp.com

Pegawai dan tamu yang berkunjung ke kantor Gubsu Jalan P. Diponegoro 30 Medan banyak yang mengeluh jika ingin buang air ke kamar mandi. Hal ini disebabkan kamar mandi yang ada di kantor Gubsu tersebut hampir disetiap lantainya dibongkar untuk direnovasi namun sudah sebulan lebih dan sampai berita ini dibuat belum ada satu kamar mandi pun yang diselesaikan.

Seperti yang dilihat oleh wartawan LasserNews.wp.com bahwa kamar mandi yang direnovasi ada dilantai 1 yaitu kamar mandi laki-laki, di lantai 2 kamar mandi laki-laki dan wanita, lantai 4 kamar mandi laki-laki dan wanita, lantai 5 kamar mandi laki-laki dan wanita, lantai 6 kamar mandi laki-laki dan wanita dan juga kamar mandi di lantai 9 yaitu di Coffee Morning.

Anehnya, cara membongkar kamar mandi yang dilakukan oleh pekerja juga tidak beraturan. Seperti setelah membongkar kamar mandi dilantai 1 lalu dibiarkan bongkarannya begitu saja. Setelah itu pindah bekerja untuk membongkar kamar mandi dilantai lain lagi lalu bongkarannya juga dibiarkan begitu saja. Sepertinya tidak ada perintah untuk menyelesaikan kamar mandi satu per satu dimasing-masing lantai agar para PNS dan tamu yang berkunjung kesana tidak kewalahan. Sebab wartawan LasserNews.wp.com juga mendengar dari narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya bahwa sampai ada para PNS disana yang buang air kecil disembarang tempat karena sudah tidak sanggup lagi menahan air seninya yang ingin keluar.

Yang membuat para PNS dan tamu disana selalu mengeluh jika ingin mengambil air wudhu. Mereka terpaksa harus keluar dari kantornya untuk mengambil air wudhu ke kamar mandi dilantai lain yang kamar mandinya belum dibongkar. Bahkan ada yang sampai sholat ke Mesjid Agung yang terletak disebelah kantor Gubsu tersebut.

Saat wartawan LasserNews.wp.com ingin mengkonfirmasikan mengenai renovasi kamar mandi yang belum selesai tersebut kepada Kepala Biro Perlengkapan dan Perawatan Pemprovsu dilantai 4 tersebut Rabu (07/11) tentang anggaran renovasi kamar mandi tersebut namun Kepala Biro Perlengkapan dan Perawatan Pemprovsu sedang tidak berada ditempat.

Menurut keterangan seorang dari lSM Cahaya Madani, M. Pane bahwa Kepala Biro Perlengkapan dan Perawatan Pemprovsu tersebut memang jarang berada ditempat dan agak sulit untuk dijumpai.

LSM Cahaya Madani menghimbau kepada Gubsu Gatot Pudjo Nugroho agar sarana kamar mandi segera diselesaikan supaya para tamu tidak kebingungan dan resah bila ingin menggunakan kamar mandi. Apalagi jika dilihat kantor Gubsu memiliki bangunan yg megah dan sebagai kantor pemerintahan tertinggi untuk melayani masyarakat di Sumut. (SR)